Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
Struktur Tubuh Bakteri
1. Kapsul dan lapisan lendir
Kapsul
adalah selaput licin yang terdiri dari polisakarida dan terletak di
luar dinding sel. Kapsul merupakan bagian asesori dari bakteri berfungsi
melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrim dan
sebagai tempat penumbunan nutrien.. Tidak semua sel bakteri memiliki
kapsul. Hanya bakteri yang patogen yang memiliki kapsul.
2. Flagela
Alat
gerak pada bakteri berupa flagela atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagela
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya. Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas
bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk
seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel
dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela
berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri
sebagai alat gerak. Flagella memiliki jumlah yang berbeda-beda pada
bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu:
1. Monotrik : bakteri yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
2. Lofotrik : bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
3. Amfitrik : bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
4. Peritrik : bakteri yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
3. Dinding sel
Fungsi
dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan turgor
yang disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam
tubuh sel dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri
berbeda dari organisme lain. Dinding sel bakteri mengandung
peptidoglikan yang terletak di luar membran sitoplasmik. Peptidoglikan
berperan dalam kekerasan dan memberikan bentuk sel. Ada dua tipe utama
bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya yaitu Gram
positif dan Gram negatif.
4. Membran sel
Tersusun
atas molekul lemak dan protein. Membran sel bersifat semipermeable dan
berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
5. Sitoplasma
Sitoplasma
tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti
karbohidrat, lemak, protein, dan mineral-mineral. Sitoplasma merupakan
tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
6. Granula
Granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
7. Kromosom
7. Kromosom
Tidak
seperti eukaryota, kromosom bakteri tidak dikelilingi membran-bound
nucleus melainkan ada di dalam sitoplasma sel bakteri. Ini berarti
translasi, transkripsi dan replikasi DNA semuanya terjadi di tempat yang
sama dan dapat berinteraksi dengan struktur sitoplasma lainnya, salah
satunya ribosom.
8. Vakuola gas
Dengan
mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan
atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke
atas atau bawah dalam air.
9. Pili dan fimbria
Fimbria
adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies
dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di
seluruh permukaan sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan
ada di permukaan sel bakteri
10. Plasmid
10. Plasmid
Kebanyakan
bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh
bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat
diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.
11. Ribosom
Semua
prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan
eukaryota memiliki 80S ribosom pada sitosol mereka.
12. Endospora
Endospora
bentuk istirahat dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan
bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan
ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan
menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu
tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora
akan tumbuh menjadi sel bakteri baru, misal pada bakteri Clostridium dan
Basilus.
Bentuk Bakteri
Bentuk
dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang
disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar bulat
a. Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Misalnya Neisseria gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
b. Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Misalnya Diplococcus pneumonia, penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
c. Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e. Streptokokus
yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
Misalnya Streptococcus pyrogenes, penyebab demam jengkering dan sakit
tenggorokan, dan Streptococcus thermophilus, untuk membuat yoghurt.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar batang
a. Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal. Misalnya Salmonella thypi, E. coli, dan Lactobacillius.
b. Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai. Misalnya Azotobacter dan Bacillus anthracis.
3. Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang. Misalnya Spirillum.
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Misalnya Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.
Reproduksi Bakteri
Bakteri
tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan
penting antara bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi.
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan
seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan,
sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi,
transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda
dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak
ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi
hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut
ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi Genetik
Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada
proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti
sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak
langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies
saja, . Contohnya : Streptococcus pnemoniaeu,
Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi
ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya
pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri
patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal
antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh
Frederick Grifith tahun 1982.
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus.
Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor
ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus –
virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri,
bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan
ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi
genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus
baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang
diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal
dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang
dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua
Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.
Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima
dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor
memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor =
faktor F )
b. Pembelahan Biner
Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner
mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel
bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner
dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase
ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang
segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri
yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan
bentuk koloni.
Pada
keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit
sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan
delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas
misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang
meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
Respirasi Bakteri
Berdasarkan sumber O2 (respirasinya) untuk merombak makanannya agar memperoleh energinya dibedakan :a. Bakteri aerob : bacteri yang menggunakan O2 bebas untuk untuk respirasinya
contoh : Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus.
Bakteri Nitrifikasi
Melakukan proses nitrifikasi, yaitu mengoksidasi amoniak menjadi nitrat. Nitrosomonas dan Nitrosococcus (bakteri nitrit) adalah bakteri yang mengoksidasi ammonia (NH3). Prosesnya sebagai berikut
Nitrobacter (bakteri nitrat) adalah bakteri yang mengoksidasi ion nitrit (HNO2). Proses adalah sebagai berikut.
Bakteri Denitrifikasi
Bakteri ini berlawanan dengan bakteri nitrifier. Bakteri ini mereduksi nitrat menjadi gas nitrogen:
Contoh, Pseudomonas auregenusa
b. Bakteri anaerob : bacteri yang tidak dapat menggunakan O2 bebas untuk respirasinya. Energi diperoleh dari proses perombakan senyawa organic yang tanpa menggunakan oksigen yang disebut fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat dan anaerob fakultatif.
Bakteri anaerob obligat, hanya dapat hidup jika tidak ada oksigen. Oksigen merupakan racun bagi bacteri anaerob obligat. Contohnya adalah Microccocus denitrificans, Clostridium botulinum, dan Clostridium tetani.
Bakteri anaerob fakultatif, dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen. Contohnya Escherichia coli dan Lactobacillus.
Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan
merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya kita makhluk makro ini dikatakan tumbuh ketika
bertambah tinggi, bertambah besar atau bertambah berat. Pada organisme
bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni,
yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau
subtansi atau masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak,
pertumbuhan pada mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel
mikroba itu sendiri.
Pertumbuhan merupakan
suatu proses kehidupan yang irreversible artinya tidak dapat dibalik
kejadiannya. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan kuantitas
konstituen seluler dan struktur organisme yang dapat dinyatakan dengan
ukuran, diikuti pertambahan jumlah, pertambahan ukuran sel, pertambahan
berat atau massa dan parameter lain. Sebagai hasil pertambahan ukuran
dan pembelahan sel atau pertambahan jumlah sel maka terjadi pertumbuhan
populasi mikroba (Sofa, 2008).
Istilah pertumbuhan
bakteri lebih mengacu kepada pertambahan jumlah sel bukan mengacu
kepada perkembangan individu organisme sel. Bakteri memiliki kemampuan
untuk menggandakan diri secara eksponensial dikarenakan sistem
reproduksinya adalah pembelahan biner melintang, dimana tiap sel
membelah diri menjadi dua sel.
Bakteri
merupakan organisme kosmopolit yang dapat kita jumpai di berbagai tempat
dengan berbagai kondisi di alam ini. Mulai dari padang pasir yang
panas, sampai kutub utara yang beku kita masih dapat menjumpai bakteri.
Namun bakteri juga memiliki batasan suhu tertentu dia bisa tetap
bertahan hidup, ada tiga jenis bakteri berdasarkan tingkat toleransinya
terhadap suhu lingkungannya:
1.
Mikroorganisme psikrofil yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada suhu
yang dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu optimum dibawah 20oC.
2.
Mikroorganisme mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup secara
maksimal pada suhu yang sedang, mempunyai suhu optimum di antara 20oC
sampai 50oC
3. Mikroorganisme termofil, yaitu
mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada suhu yang tinggi,
mikroorganisme ini sering tumbuh pada suhu diatas 40oC, bakteri jenis
ini dapat hidup di tempat-tempat yang panas bahkan di sumber-sumber mata
air panas bakteri tipe ini dapat ditemukan, pada tahun 1967 di yellow
stone park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu
93-94oC.
Selang waktu
yang dibutuhkan sel untuk membelah diri disebut dengan waktu generasi.
Tiap spesies bakteri memiliki waktu generasi yang berbeda-beda, seperti
Escherichia coli, bakteri umum yang dijumpai di saluran pencernaan dan
di tempat lain, memiliki waktu generasi 15-20 menit. Hal ini artinya
bakteri E. coli dalam waktu 15-20 menit mampu menggandakan selnya
menjadi dua kali lipat. Misalnya pada suatu tempat terdapat satu sel
bakteri E. coli, maka ilustrasinya dapat berlangsung sebagai berikut :
Hal ini menunjukkan hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n. Jadi, bakteri E. coli dalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,09×1012 sel atau lebih dari 1 triliun sel. Sekarang bagaimana apabila jumlah sel awal lebih dari 1 sel?
Kurva Pertumbuhan Bakteri
Hal ini menunjukkan hubungan antara pertambahan sel dengan waktu adalah berbentuk geometrik eksponensial dengan rumus 2n. Jadi, bakteri E. coli dalam waktu 10 jam berkembang dari satu sel menjadi 1,09×1012 sel atau lebih dari 1 triliun sel. Sekarang bagaimana apabila jumlah sel awal lebih dari 1 sel?
Kurva Pertumbuhan Bakteri
Apabila
satu bakteri tunggal (seperti E. coli di atas) diinokulasikan pada
suatu medium dan memperbanyak diri dengan laju yang konstan/tetap, maka
pada suatu waktu pertumbuhannya akan berhenti dikarenakan sokongan
nutrisi pada lingkungan sudah tidak memadai lagi, sehingga akhirnya
terjadi kemerosotan jumlah sel akibat banyak sel yang sudah tidak
mendapatkan nutrisi lagi. Hingga akhirnya pada titik ekstrim menyebabkan
terjadinya kematian total bakteri. Kejadian di atas apabila digambarkan
dalam bentuk kurva adalah sebagaimana di bawah.
Kurva
di atas disebut sebagai kurva pertumbuhan bakteri. Ada empat fase pada
pertumbuhan bakteri sebagaimana tampak pada kurva, yaitu :
Pengetahuan akan kurva pertumbuhan bakteri sangat penting untuk menggambarkan karakteristik pertumbuhan bakteri, sehingga akan mempermudah di dalam kultivasi (menumbuhkan) bakteri ke dalam suatu media, penyimpanan kultivasi dan penggantian media.
Gambar: Fase Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
2. Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
2. Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.
Penggolongan Bakteri Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya
Bakteri
membutuhkan makanan untuk keperluan hidupnya, baik berupa bahan kimia
organic maupun anorganik. Semua bahan makanan tersebut dikenal sebagai
nutrient, sedangkan proses penyerapan atau usaha untuk memperoleh
nutrient tersebut dibut nutrisi. Berdasarkan cara memperoleh makanannya,
bakteri dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu bakteri heterotrof
dan bakteri autotrof.
11. Bakteri Heterotrof
Bakteri
heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh makanan berupa
zat organik dari lingkungannya karena tidak dapt menyusun sendiri zat
organic yang dibutuhkannya. Zat-zat organic diperoleh dari sisa organism
lain, sampah, atau zat-zat yang terdapat di dalam tubuh organisme lain.
Bakteri yang mendapatkan zat organic dari sampah, kotoran, bangkai, dan juga makanan biasanya disebut sebagai bakteri saprofit.
Bakteri ini menguraikan zat-zat organic yang terkandung di dalam
makanan menjadi zat-zat anorganik yaitu karbondioksida, hydrogen,
energi, dan mineral-mineral. Bakteri ini berfungsi sebagai pengurai dan
penyedia nutrisi bagi tumbuhan. Penting untuk pengomposan, namun
merugikan jika terdapat pada makanan karena menyebabkan makanan menjadi
busuk. Gambar disamping adalah bakteri Escherichia coli yang terdapat di
dalam usus manusia juga hidup secara saprofit. Tanpa bakteri ini, kita
akan sulit buang air.
Bakteri heterotrof lain adalah bakteri parasit,
baik parasit pada hewan, tumbuhan, maupun manusia. Kebutuhan zat
organic diperoleh dari inangnya. Bakteri ini dapat menyebabkan sakit
sehingga disebut pathogen. Contoh bakteri yang hidup pada manusia adalah
Clostridium tetani (penyebak penyakit tetanus), Mycobacterium tuberculosis (penyebab TBC), dan Mycobacterium leprae (penyebab lepra).
22. Bakteri Autotrof
Bakteri
ini dapat menyusun sendiri zat-zat organic dari zat-zat anorganik
sehingga disebut sebagai bakteri autotrof. Pengubahan zat anorganik
menjadi zat organic dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Menggunakan energi cahaya
Energi
cahaya digunakan untuk mengubah zat anorganik menjadi organic melaui
proses fotosintesis. Karena itu bakteri dikenal sebagai bakteri yang
hidup secara fotoautotrof, sehingga biasa disebut bakteri fotoautotrof.
Contoh bakteri ini adalah bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri hijau
mengandung pigmen hijau. Pigmen ini disebut bakterioklorofil. Bakteri
ungu mengandung pigmen ungu, merah, atau kuning. Pigmen ini disebut
bakteriopurpurin.
Energi
kimia diperoleh ketika terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi sederhana dengan melepaskan hydrogen. Bakteri jenis ini
biasa disebut sebagai bakteri kemoautotrof. Misalnya, bakteri Nitrosomonas yang memecah NH3 menjadi HNO2, air dan energi. Energi yang diperoleh digunakan untuk menyusun zat organic. Contoh lainnya adalah Nitrobacter seperti gambar disamping ini.
Peranan Bakteri dalam Kehidupan
1. Bakteri menguntungkan
a. Bakteri pengurai
Bakteri
saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa
atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein,
karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan
bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara
ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi
Bakteri
nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa
nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah.
Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
• Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
• Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
Bakteri nitrogen
• Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
• Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
Bakteri nitrogen
Bakteri
nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara
dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan.
Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut
berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri
ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup
bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan
Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan
tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam
akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis
dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti
Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan
tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui
kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari
inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau
hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong
hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah
kesuburan tanah.
Bakteri usus
Bakteri
Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K
yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan
berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan
selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap
oleh dinding usus.
Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
• Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
• Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
• Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
2. Bakteri merugikan
a. Bakteri perusak makanan
Beberapa
spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan
mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun
tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
• Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan
• Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
• Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
b. Bakteri denitrifikasi
• Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan
• Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
• Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
b. Bakteri denitrifikasi
Jika
oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu
nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak
yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang
menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan
Pseudomonas denitrificans.
c. Bakteri patogen
c. Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
0 komentar:
Posting Komentar