• Praesent sapien velit

    A Blogger Template by NewBloggerThemes.com. Maecenas imperdiet, ligula et mattis feugiat, elit felis fringilla purus, eu pretium quam justo ac orci. Nunc congue, enim sit amet dignissim malesuada, metus purus aliquet nibh, non euismod urna urna ac libero. Aenean congue enim fringilla elit vulputate ut ornare massa aliquam. Mauris pellentesque odio et justo vehicula ullamcorper. Aliquam laoreet placerat massa vel [...]

  • Aenean velit risus, venenatis sed pellentesque ege

    A Blogger Template by NewBloggerThemes.com. Ut sit amet odio erat, ut rhoncus libero. Maecenas vestibulum dui et urna fringilla pulvinar at ornare nibh. Nam et scelerisque lorem. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Nam quis neque et elit congue luctus. Sed ultrices tellus at dui pellentesque vulputate? Phasellus molestie tincidunt convallis. Nullam turpis [...]

  • Suspendisse pellentesque, enim id consequat luctus

    A Blogger Template by NewBloggerThemes.com. Donec a imperdiet metus. Nunc id consectetur velit. Vestibulum et urna neque, eget tempus libero. Suspendisse ac neque eu nisi viverra blandit? Sed in urna at purus cursus adipiscing. Maecenas ac nibh odio, quis dictum dolor. Maecenas id velit eu velit tempor dapibus sed non tellus. Nulla quis nisi a turpis auctor volutpat. In mollis [...]

Monaco, a free blogger theme from NewBloggerThemes.com

Senin, 15 April 2013

TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENURUT ALIRAN PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK (TINGKAH LAKU) DAN KONSTRUKTIVISME

1.        TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENURUT ALIRAN PSIKOLOGI BEHAVIORISTIK (TINGKAH LAKU)
Pandangan tentang belajar menurut aliran tingkah laku (behavioristik), tidak lain adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Atau dengan kata lain, belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran ini antara lain; Thorndike, (1911); Wathson, (1963); Hull, (1943); dan Skinner, (1968).
a.         Thorndike
          Menurut Thorndike (1911), salah seorang pendiri aliran tingkah laku, belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons ( yang juga bisa berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). Jelasnya, menurut Thorndike, perubahan tingkah laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang nonkonkret (tidak bias diamati). Teori Thorndike disebut sebagai “aliran koneksionis”
Menurut teori trial and error (mencoba-coba dan gagal) ini, setiap organisme jika dihadapkan dengan situasi baru akan melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya coba-coba secara membabi buta. Jika dalam usaha mencoba itu kemudian secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi, maka perbuatan yang cocok itu kemudian “dipegangnya”. Karena latihan yang terus menerus maka waktu yang dipergunakan untuk melakukan perbuatan yang cocok itu makin lama makin efisien. Jadi, proses belajar menurut Thorndike melalui proses:
1)        Trial and error (mencobva-coba dan mengalami kegagalan)
2)        Law of effect, yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaik-baknya.
b.      Watson
     Berbeda debgan Thorndike, menurut Watson pelopor yang datang sesudah Thorndike, stimulus dan respons tersebut harus berbentuk tingkah laku yang “bisa diamati”(observable). Dengan kata lain, Watson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam belajar dan menganggapnya sebagai factor yang tidak perlu diketahui. Bukan berarti semua perubahan mental yang terjadi dalam benak siswa tidak penting. Semua itu penting, akan tetapi factor-faktor tersebut tidak bisa menjelaskan apakah proses belajar sudah terjadi atau belum.
c.       Clark Hull
Teori ini, terutama setelah Skinner memperkenalkan teorinya, ternyata tidak banyak dipakai dalam dunia praktis, meskipun sering digunakan dalam berbagai eksperimen dalam laboratorium.
Dua hal yang sangat penting dalam proses belajar dari Hull ialah adanya Incentive motivation (motivasi insentif) dan Drive reduction (pengurangan stimulus pendorong). Kecepatan berespon berubah bila besarnya hadiah (revaro) berubah.
Penggunaan praktis teori belajar dari Hull ini untuk kegiatan dalam kelas, adalah sebagai berikut:
1)      Teori belajar didasarkan pada Drive-reduction atau drive stimulus reduction.
2)      Intruksional obyektif harus dirumuskan secara spesifik dan jelas.
3)      Ruangan kelas harus dimulai dari yang sedemikian rupa sehingga memudahkan terjadinya proses belajar.
4)      Pelajaran harus dimulai dari yang sederhana/ mudah menuju kepada yang lebih kompleks/ sulit.
5)      Kecemasan harus ditimbulkan untuk mendorong kemauan belajar.
6)      Latihan harus didistribusikan dengan hati-hati supaya tidak terjadi inhibisi. Dengan perkataan lain, kelelahan tidak boleh menggangu belajar.
7)     Urutan mata pelajaran diatur sedemikian rupa sehingga mata pelajaran yang terdahulu tidak menghambat tetapi justru harus menjadi perangsang yang mendorong belajar pada mata pelajaran berikutnya.
d.      Edwin Guthrie
Guthrie juga mengemukakan bahwa “hukuman” memegang peran penting dalam belajar. Menurutnya suatu hukuman yang diberikan pada saat yang tepat, akan mampu mengubah kebiasaan seseorang. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang setiap kali pulang sekolah, selalu mencampakkan baju dan topinya di lantai. Kemudian ibunya menyuruh agar baju dan topi dipakai kembali oleh anaknya, lalu kembali keluar, dan masuk rumah kembali sambil menggantungkan topi dan bajunya di tempat gantungan. Setelah beberapa kali melakukan hal itu, respons menggantung topi dan baju menjadi terisolasi dengan stimulus memasuki rumah. Meskipun demikian, nantinya faktor hukuman ini tidak lagi dominan dalam teori-teori tingkah laku. Terutama Skinner makin mempopulerkan ide tentang “penguatan” (reinforcement).
e.       Skinner
Dari semua pendukung teori tingkah laku, mungkn teori Skinner  adalah teori belajar yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar. Beberapa program pembelajaran seperti Teaching machine, Mathetics, atau program-program lain yang memakai konsep stimulus, respons, dan factor penguat (reinforcement), adalah contoh-contoh program yang memanfaatkan teori skinner.
Prinsip belajar Skinner adalah :
1)      Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan, jika benar diberi penguat.
2)      Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul.
3)      Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman.
4)      Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer.
5)      Dalam pembelajaran digunakan shapping.

2.       TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENURUT ALIRAN KONSTRUKTIVISME
Pandangan tentang belajar menurut aliran konstruktivisme merupakan pandangan terbaru di mana pengetahuan akan dibangun sendiri oleh pelajar berdasarkan pengetahuan yang ada pada mereka. Makna pengetahuan, sifat-sifat pengetahuan dan bagaimana seseorang menjadi tahu dan berpengetahuan, menjadi perhatian penting bagi aliran konstruktivisme. Para ahli yang banyak berkarya dalam aliran ini antara lain; Jean Piaget, Jhon, Dewey dan Von Graselfeld., Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996), dan Paul Suparno SJ (Muchith, 2008:73).
a.     Jean Piaget
Menurut piaget pada dasarnya setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk menngkontruksi pengetahuannya sendiri. Pengethuan yang dikonstruksi oleh anak sebagai subjek, maka akan menjadi pengetahuan yang bermakna; sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. pengethauan tersebut hanya untuk diingat sementara setelah itu dilupakan (Sanjaya, 2009:124).
Menurut Piaget, mengkonstruksi pengetahuan dilakukan melalui proses asimilasi dan akomodasi. Proses merespon lingkungan sesuai dengan struktur kognitif seseorang dinamakan assimilation (asimilasi), yakni sejenis pencocokan atau penyesuaian antara struktur kognitif dengan lingkungan fisik. Struktur kognitif yang eksis pada momen tertentu akan dapat diasimilasikan oleh organisme.
Karena asimilasi adalah satu-satunya proses kognitif, maka tak akan ada perkembangan intelektual sebab organisme hanya akan mengasimilasikan pengalamnnya ke dalam struktur kognitif. Namun, proses penting kedua menghasilkan mekanisme untuk perkembangan intelektual yaitu accomodation (akomodasi), proses memodifikasi struktur kognitif. Jadi, semua pengalaman melibatkan dua proses yang sama-sama penting: pengenalan atau mengetahui, yang berhubungan dengan asimilasi dan akomodasi, yang menghasilkan modifikasi struktur kognitif. modifikasi ini dapat disamakan dengan proses belajar. dengan kata lain, kita merespon dunia berdasarkan pengalaman yang kita alami sebelaumnya. Aspek unik dari pengalaman ini menyebabkan perubahan dalam struktur kogniti (akomodasi).
b.    Jhon Dewey dan Von Graselfeld.
Jhon Dewey dan Von Graselfeld. Dalam hal ini seperti dikemukakan oleh Robert B. Innes (2004:1) bahwa “Constructivist views of learning include a range of theories that share the general perspective that knowledge is constructed by learners rather than transmitted to learners. Most of these theories trace their philosophical roots to John Dewey”. Maksudnya adalah bahwa pandangan penganut konstruktivisme mengenai belajar meliputi serangkaian teori yang membagi perespektif umum bahwa pengetahuan dikonstruksi oleh pembelajar bukan ditransfer ke pembelajar. Kebanyakan dari teori seperti ini berakar dari filsafat Jhon Dewey.
Kontruktivisme menyakini bahwa belajar mencakup proses pengetahuan yang lebih mendalam ketimbang menghafalkan materi. Belajar meliputi restruktur atau menciptakan keterhubungan dari sistem yang terintegrasi (misalnya, menciptakan atau memodifikasi skema dengan suatu cara yang memiliki efek yang kuat tentang apa yang diperhatikan dan dipelajari dari hal tersebut; Bransford, Frank, Vye & Sherwood, 1989) (Robbert B. Innes, 2004:38)
Prinsip dasar yang mendasari pembelajaran konstruktivis adalah bahwa semua pengetahuan dikonstruksikan (dibangun) dan bukan dipersepsi secara langsung oleh indera (pemciuman, penglihatan, perabaan,…). Seperti dikatakan oleh Von Glasersfeld (1984), salah satu pendiri gerakan konstruktivis, bahwa konstruktivisme berakar pada asumsi bahwa pengetahuan, tidak peduli bagaimana pengetahuan itu didefinisikan, terbentuk di dalam otak manusia, dan subjek yang berpikir tidak memiliki alternatif selain mengkonstruksikan apa yang diketahuinya berdasarkan pengalamannya sendiri. Semua pikiran kita didasarkan oleh pada penglaman kita sendiri, dan oleh karenanya bersifat subjektif (Muijs dan Reynolds, 2008:96).
c.       Von Galserfeld (dalam Paul, S., 1996)
Kontruktivisme menurut Von Glasefeld adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (kontruksi) kita sendiri. pengetahuan bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada.
Sebagaimana dikutif oleh Asri Budiningsih (2005:57) mengemukakan bahwa beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses mengkonstruksi pengetahuan, yaitu;
1)      kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,
2)      kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan kesamaan dan perbedaan dan
3)      kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengetahuan yang satu daripada yang lainnya.
Faktor-faktor yang juga mempengaruhi proses mengkonstruksi pengetahuan adalah konstruksi pengetahuan seseorang yang telah ada, domain pengalaman, dan jaringan struktur kognitif yang dimilikinya. Proses dan hasil konstruksi pengetahuan yang telah dimiliki seseorang akan menjadi pembatas konstruksi pengetahuan yang akan datang. Pengalaman akan fenomena yang baru menjadi unsur penting dalam membentuk dan mengembangkan pengetahuan. keterbatasan pengalaman seseorang pada suatu hal juga akan membatasi pengetahuannya akan hal tersebut. pengetahuan yang telah dimiliki orang tersebut akan membentuk suatu jaringan struktur kognitif dirinya.
definisi kontruktivisme beragam menurut permasalahan yang diperdebatkan bersama dengan perubahan konstruktivis. Bidang perdebatan yang paling dasar dipresentasikan oleh suatu rangkaian dalam memandang belajar sebagai suatu tindakan instruksi secara individual untuk melihat belajar sebagai sebuah kontruksi sosial. Rangkaian ini dipusatkan pada satu posisi yang dikenal sebagai konstruktivisme radikal atau psikologikal, yang menggambarkan konstruksi pengetahuan sebagai suatu proses yang terjadi dalam mind dari individu. Pada sisi lain dari rangkaian tersebut diberlakukan dengan posisi yang dikenal sebagai “social constructivism or sociocultural posistion” yang melihat “mind” sebagai hampir secara keseluruhan melekat pada social practice of the culture (kenyataan sosial budaya) (Robert, 2004: xiii)
d.      Paul Suparno SJ (Muchith, 2008:73)
Paul Suparno SJ (Muchith, 2008:73) menyatakan bahwa model pembelajaran yang dianggap tepat menurut teori konstruktivisme adalah model pembelajaran yang demokratis dan dialogis. Pembelajaran harus memberikan ruang kebebasan kepada siswa untuk melakukan kritik, memiliki peluang yang luas untuk mengungkapkan ide atau gagasannya, guru tidak memiliki jiwa otoriter dan diktator.
Dengan dmemikian secara konseptual, Budiningsih (2005: 58) mengemukakan bahwa belajar jika dipandang dari segi kognitif, bukan sebagai peroleh informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamnnya melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara kepada oemutakhiran struktur kognitif. Kegiatan belajar lebih dipandang dari segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “…constructing and restructuring of knowledge and skills (schemata) within the individual in a complex network of increasing conceptual consistency…”. pemberian makna terhadap objek dan pengalaman oleh dindividu tersebut tidak dilakukan seccara sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas.

















Rabu, 20 Februari 2013

MATERI BIOLOGI KELAS X

HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG

Dunia hewan, berdasarkan ada tidaknya tulang belakang dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang (vertebrata) dan hewan tak bertulang belakang (Avertebrata). Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Berikut adalah kelompok hewan yang termasuk  avertebrata :
1.     Porifera
(Latin: porus = pori,fer = membawa) atau spons atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling sederhana.
Ciri-ciri morfologinya antara lain:
  • tubuhnya berpori (ostium)
  • multiseluler
  • tubuh porifera asimetri (tidak beraturan), meskipun ada yang simetri radial.
  • berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau tumbuhan
  • warnanya bervariasi
  • tidak berpindah tempat (sesil)
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Contoh : Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia
 2.     Coelenterata (Hewan Berongga)
Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya.
Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Contoh:  hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

3.     Platyhelminthes (cacing pipih)
Platyhelminthes adalah binatang sejenis cacing pipih dengan simetri tubuh simetris bilateral tanpa peredaran darah dengan pusat syarah yang berpasangan. Cacing pipih kebanyakan sebagai biang timbulnya penyakit karena hidup sebagai parasit pada binatang / hewan atau manusia.
Contoh dari cacing pipih  antara lain :
  • cacing getar : planaria
  • cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
  • cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)
 
4.     Nemathelminthes (Cacing gilig)
Nemathelminthes atau cacing gilik / gilig adalah hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan yang baik namun tiak ada sistem peredaran darah.
Contoh : cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria (Wuchereria bancrofti).
 
5.     Annelida (Cacing Gelang)
Annelida adalah cacing gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau hermafrodit.
Contoh :  cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)
 
6.     Mollusca (Hewan bertubuh lunak)
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya. Hidup di air laut, air tawar dan di darat.
Contoh : kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.
 
7.     Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Echinonermata adalah binatang berkulit duri yang hidup di wilayah laut dengan jumlah lengan lima buah bersimetris tubuh simetris radial. Beberapa organ tubuh echinodermata sudah berkembang dengan baik. Tubuh ditutupi duri yang tersusun atas zat kapur, memiliki daya regenerasi yang tinggi, hidup di laut, berkembang biak secara kawin yang pembuahannya diluar tubuh.
Contoh :
Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).
 
8.     Arthropoda (Hewan Berbuku-buku)
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka.
Arthropoda dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :
a. Insecta (Serangga)
Insecta adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti “berkaki enam”)
Contoh : kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
b. Crustaceae (Udang-udangan)
Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. Kebanyakan anggotanya dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada inangnya.
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Contoh : kepiting, ketam, udang
c. Arachnoidea (Laba-laba)
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera –yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat– dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Contoh : kalajengking, laba-laba, kutu buku.
d. Myriapoda (Lipan)
Kelabang adalah hewan yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal (beraktivitas di malam hari).
Contoh : lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)
 

HEWAN BERTULANG BELAKANG

Hewan bertulang belakang atau vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.
Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru.


Chordata di alam  dibagi menjadi 4 sub phyllum yaitu
  1. Hemichordata
  2. Urochordata
  3. Cephalochordata
  4. Vertebrata.

Characteristics of Protochordates


Hemichordata Urochordata Cephalochordata I
Non-chordate features
  • Terminal anus. 
  •  Blood flows forward in dorsal blood vessel. 
  • Pelagic larva similar holothurian echinoderm larva,
  • No trace of notochord n adult. 
  • No nerve cord in adult. dult a sessil filter eeder, structirally nothing like a chordate

Chordate features
  • Tripartite body plan of preoral proboscis, collar and trunk 
  • Pharyngeal slits may have arisen initially to dispose of excess water created by feeding mechanism. 
  • Laterly developed into food-collecting device, 
  • e.g.  Seccoglossus
  • Gill slits in adult multiplied to form large filter-feeding pharynx. 
  • Larva in ascidian tadpole possesses the following features: notochord, pharyngeal slits, dorsal tubular nerve cord, segmental myotomes, post-anal tail. 
  • e.g,Ciona intest/ne/is
  • Fish-like animals showing all recognisable chordath features. 
  • Notochord extends length of body in larval and adult stages. 
  • Large pharynx with clefts forms feeding mechanism. 
  • Ciliated gill bars. 
  • Pharyngeal slits open into atrium. 
  • Segmental myotomes. 
  • No head or limbs. 
  • e.g..’vnphioxus /encec/etus
Classification of Vertebrata
Klasifikasi Sub Phyllum Vertebrata dengan 5 Classis : P A R A M
-->


UNTUK LEBIH JELAS URAIAN NYA

Vertebrata merupakan kelompok hewan yang memiliki tulang belakang (Vertebrae)

Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata.

Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
  2. Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
  3. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
  4. Memiliki celah faring
Filum Chordata terdiri dari empat subfilum, yaitu
  1. Hemichordata
  2. Urochordata
  3. Cephalochordata,
  4. Vertebrata.
Hemichordata, Urochordata dan Cephalochordata tergolong Proto chordata

VERTEBRATA

Ciri tubuh meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.

  1. Semua hewan yang tergolong vertebrata memiliki rangkaian tulang belakang (vertebrae) yang memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor.Rangkaian vertebra yang disebut tulang punggung ini membentuk sumbu kerangka menggantikan notokord.
  2. Tulang punggung berfungsi sebagai penyokong tubuh serta melindungi tali saraf.
  3. Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian anggota vertebrata.
  4. Kulit tersusun atas dua bagian yaitu epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn
  5. Terdapat Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan dan Eksoskeleton yang terlihat sangat kuat misal sisik , Plastron dan Karapaks
  6. Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya terdapat pada tingkat embrio
  7. Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
  8. Sistem pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pankreas
  9. Jantung beruang 2 hingga 4
  10. Darah menandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
  11. Rongga tubuh mengandung sistem viseral
  12. Ginjal sepasang dengan saluran untuk mengeluarkan zat sisa
  13. Gonad sepasang pada betina dan jantan
  14. Habitat hidup diberbagai habitat baik darat dan laut.
Klasifikasi
Vertebrata dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan ada dan tidak adanya rahang.

  1. Superkelas Agnatha : kelompok Vertebrata dengan mulut yang tidak berahang
  2. Superkelas Gnathostomata : kelompok yang memiliki rahang
Superkelas Agnatha
Hewan yang tergolong agnatha berbadan panjang dan ramping seperti belut serta tidak memiliki rahang.

Contoh :
  • Cephalospidomorphi (lamprey) - Lamprey hidup diperairan tawar dan laut.Hewan ini mengambil makanan dengan cara mengaitkan mulutnya yang bergigi ke sisi tubuh ikan dan menghisap darahnya.Larvanya memakan partikel di air.Larva lamprey hidup di perairan tawar

  • Mycini (hagfish) - Hagfish hanya hidup di air laut.Hewan ini tidak memiliki tahapan larva.Mulut hagfish tidak bergigi, namun memiliki tentakel peraba.
  • Makanannya adalah ikan mati yang kemudian di hisap darahnya dan cacing laut

Superkelas Gnathostomata
Hewan ini memiliki rahang bersendi yang dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.

Hewan ini di golongkan menjadi 5 kelas yaitu :
  1. Pisces
  2. Amphibia
  3. Reptilia
  4. Aves
  5. Mamalia
1. PISCES

Kelas Pisces dibagi dua berdasarkan Tulang penyusunnya yaitu : Chondrictyes (rawan) dan Osteichtyes ( tulang sejati )
Kelas Chonrichthyes
Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium.Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :

  • mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
  • celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
  • kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
  • adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
  • usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
  • hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
  • fertilisasi terjadi secara internal
  • bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas
Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera.
Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh.Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.

Kelas Osteichthyes
Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainya adalah :

  • mulut terdapat di bagian depan tubuh
  • celah insang satu di masing-masing sisi kepala
  • sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
  • kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
  • adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
  • sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh yang berhubungan dengan Pneumatocyst (gelembung renang)
  • usus panjang dan ramping menggulung
  • fertilisasi terjadi di luar
  • mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar
  • Kelompok ikan ini hidup di ekosistem aquatika / perairan baik laut dan dihampir setiap habitat air tawar.
  • Osteichthyes mencakup 
  1. subkelas Actinopterygii (yunani, aktin = berkas, pteryg = sirip) 
  2. subkelas Sarcopterygii (Yunani, sarkodes = berdaging).
Actinopterygii 

  • Actinopterygii memiliki sirip yang ditunjang oleh duri panjang yang lentur sehingga disebut kelompok ikan bersirip duri.
  • Contoh ikan bersirip duri adalah ikan mas (cyprinus carpio), ikan cupang (Betta splendens), ikan gurami (Osphronemus gouramy), ikan badut (Premnas biaculeatus), ikan kakap merah (Lutjanus bitaeniatus), dan ikan louhan (Cichlasoma sp.).
Sarcopterygii 
  • Sarcopterygii memiliki sirip dada dan sirip pelvis yang berotot.
  • Sirip ini digunakan untuk berjalan d dasar perairan atau darat.
  • Ikan yang termasuk kelompok ini adalah ikan bersirip lobus dan ikan paru-paru (lungfish).
  • Contoh ikan bersirip lobus adalah coelancanth dengan nama spesies Latimeria chalumnae.
  • Ikan paru-paru hidup di rawa dan kolam.Ikan paru-paru akan naik kepermukaan untuk bernapas. 
  •  JIka perairan mengering saat musim kemarau, ikan paru-paru bersarang dalam lumpur.

2. AMPHIBIA





Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama metamorfosisnya.


Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya, yaitu :
  • berkulit licin tidak bersisik
  • menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
  • fertilisasi secara eksternal di air tau tempat lembab
  • menghasilkan telur (bersifat ovipar) yang tidak bercangkang
Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.
Amphibia dibagi lagi menjadi tiga ordo, yaitu
  1. Ordo Anura
  2. Ordo Urodela
  3. Ordo Apoda.
Anura
  • Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa.
  • Kaki belakangnya yang lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. 
  • Lidahnya besar, lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya.
  • Bagi yang jantan memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik betina saat musim kawin.
  • Contoh hewan ini adalah katak hijau (Rana signata), katak pohon (Rachoporus sp.) dan kodok atau bangkong (bufo sp.)
Urodela
  • Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda dan dewasa.
  • Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat yang sama ukurannya dengan kaki belakang.
  • Beberapa jenis ini hidup di air dan ada yang di darat.
  • Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander.

Apoda
  • Apoda yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki.
  • Bentuk tubuhnya seperti cacing tanah atau belut.Larva sesilian sangat menyerupai sesilian dewasa.
  • Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah.


3. Kelas reptilia

Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin).Sisik berfungsi mencegah kekeringan.
Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah :
  • anggota tubuh berjari lima
  • bernapas dengan paru-paru
  • jantung beruang tiga tau empat
  • menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
  • fertilisasi secara internal
  • menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur amniotik bercangkang
Reptil hidup hidup di air dan darat.
Classis Reptilia dibagi lagi menjadi tiga ordo besar yaitu
  1. Chelonia atau Testudines,
  2. Squamata atau Lepidosauria,
  3. Ophidia
  4. Crocodilia.
Chelonia
  • Chelonia adalah reptilia yang memiliki cangkang.
  • Cangkang bagian atas disebut karapaks, sedangkan bagian bawahnya disebut plastron.
  • Cangkang merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk yang berfungsi sebagai pelindung dari pemangsanya.
  • Chelonia yang hidup di laut adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) yang memiliki kaki berbentuk dayung untuk berenang.
  • Cangkang chelonia lebih tipis dibandingkan Chelonia darat.
  • Contoh chelonia darat adalah kura-kura paua (Chelodina novaeguineae).Chelonia termasuk hewan berumur panjang hingga mencapai 200 tahun.
Squamata

  • Squamata adalah reptilia yang umumnya memiliki kulit bersisik.
  • Reptil yang termasuk golongan ini adalah kadal dan ular.Kadal memiliki sisik yang licin dan berbentuk membulat.tubuhnya kebanyakan berkaki empat, bertubuh kecil, dan memiliki ekor.
  • Contoh hewan kadal bertubuh kecil misalnya, kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus paltyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal yang bertubuh besar seperti biawak komodo (Varanus komodoensis).
Ophidia

  • Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang serta memiliki sisik.
  • Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga memungkinkan menelan mangsa yang lebih daripada tubuhnya.
  • Gigi di mulut ular memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk memegang mangsanya agar tidak mudah lepas.
  • Ular berbisa memiliki sepasang gigi berlubang dan tajam untuk menyuntikkan bisa ke mangsanya.
  • Lidahnya dapat dijulurkan untuk mengipas bau ke arah organ penciumannya.
  • Ular memiliki kepekaan terhadap getaran yang berperan untuk mencari mangsanya.
  • Ular tertentu memiliki kepekaan terhadap suhu mangsanya.
  • Sebagian jenis ulat bersifat ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk.
  • Contohnya adalah ular sendok (Naja sumatrana), ular kobra (Ophiophagus hannah), dan ular sanca (Phyton sp.).

Crocodilia
  • Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempengan tulang ysng disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu persatu tidak seperti ular.
  • Buaya memiliki ekor tebal berotot.
  • Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari empat sebagian berselaput untuk berenang.
  • Lubang hidung terletak di ujung moncongnya yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air.jantungnya beruang empat namun memiliki pori di antara bilik kiri dan kanan.
  • Contoh spesies buaya adalah buaya muara ( Crocodylus porosus ).

4. Kelas Aves

Aves atau burung memiliki bulu yang terbuat dari keratin.Bulu yang membentuk sayap berperan untuk terbang.selain bulu,
Ciri lainnya pada burung adalah :
  • berparuh dari bahan keratin
  • tidak bergigi 
  • struktur tulang menyerupai sarang lebah sehingga kerangnya kuat namun ringan
  • memiliki empedal untuk menghacurkan makanan
  • lambung berotot besar
  • bernapas dengan paru-paru
  • jantung beruang empat
  • memiliki kantung udara
  • indera penglihatan sangat tajam
  • fertilisasi terjadi secara internal
  • bertelur sehingga tergolong hewan ovipar dengan ciri telur bercangkang dan kuning telur besar
  • mengerami telurnya dan merawat anaknya
  • habitat di darat.
Kelompok Aves ini dibedakan menjadi dua berdasarkan kemampuan terbangnya, yaitu
  1. Carinata
  2. Ratita.
Carinata
  • Burung yang tergolong karinata memiliki taju dada (carina).
  • Taju dada berfungsi menyokong otot dadanya yang besar.
  • Otot dada memberikan kekuatan terbang.
  • Pada pinguin contohnya pinguin gentoo (Pygoscelis papua), yang merupakan karinata yang tidak terbang, otot dadanya digunakan untuk berenang di laut mencari makanan.
  • Hampir 60% spesies burung karinata tercakup dalam ordo passeriformes atau burung bertengger.
  • Burung bertengger memiliki jari kaki yang dapat mencengkeram dahan pohon.
  • Contoh burung ini adalah burng layang-layang besar (Hirundapus giganteus), burung merpati (Columbia livia), burung pipit (Anthus sp.), burung dara, dan berbagai burung pengicau.
  • Burung layang-layang adalah burung yang paling cepat terbangnya yakni terbangnya mencapai 170 km/jam.
Ayam (Gallus gallus domesticus) juga tergolong karinata.

Ratita
  • Burung yang tergolong ratita tidak memiliki taju dada pada tulang dadanya.
  • Otot dadanya juga tidak sebesar burung karinata.
  • Burung unta (Struthio camelus), kiwi (Apteryx australis), emu (Dromaius novaehollandiae) dan Kasuari dalah contoh burung ratita. 
 
5. Kelas mammalia

Kelompok mammalia ini mempunyai 3 karakter khas yang tidal junpai pada Classsi yang lain yaitu
  1. Semuanya menghasilkan susu sebagai makanan anaknya.Susu dihasilkanoleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada.Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya.
  2. Berambut
  3. memiliki Daun telingan dengan
  • Pada paus dan lumba-lumba, rambut ada pada tahap tertentu perkembangan embrionya.
  • Rambut mammalia tersusun dari protein yang disebut keratin.
  • Rambut mammalia berfungsi tertentu, yaitu sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, segabai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin.
Tiga tulang telinga tengah yang dimiliki mammalia terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi.Ketiga tulang tengah berperan dalam pendengaran, yaitu meneruskan getaran suara dari membran timpani (gendang telinga) ke telinga dalam.
Ciri-ciri lain yang dimiliki sebagian besar mammalia untuk tambahan ciri lain adalah :
  • geligi dengan berbagai ukuran dan bentuk
  • rahang bawah tersusun dari satu tulang
  • bernapas dengan paru-paru
  • jantung beruang empat
  • diafragma di antara rongga perut dan rongga dada untuk membantu pernapasan
  • otak yang lebih berkembang dibandingkan vertebrata lain
  • menggunakan energi metabolismenya untuk menjaga suhu tubuh tetap konstan sehingga digolongkan sebagai hewan endoterm dan homeoterm
  • fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina
  • melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar
Mammalia hidup diberbagai habitat di darat dan di perairan.Ada jga mammalia yang hidup di daerah yang cukup ekstrem misalnya di kutub dan digurun.Beberapa jenis ada yang menyelam untuk mencari makanan di perairan.Kelompok mammalia tertentu ada yang merupakan hewan arboreal yang hidup di pohon-pohon dalam hutan.
Meskipun ciri-ciri yang dimilii hampir sama, namun ada juga mammalia terkecil antara lain untuk spesies dari kelompok kelelawar kecil, yaitu Craseonycteris thonglongyai yang beratnya hanya tiga gram.Untuk mammalia yang terbesar adalah paus biru (Balaenoptera musculus) yang panjangnya dapat mencapai 27 meter dan berat 190 ton.Struktur tubuh mammalia sesuai dengan cara hidupnya, yaitu ada yang terbang, berenang, meluncur, berlari, melompat, atau menggali.

Mammalia dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu
  1. Mammalia bertelur (prototheria),
  2. Mammalia berkantung (metatheria)
  3. Mammalia berplasenta (eutheria).
PROTOTHERIA
  • Kelompok Prototheria bertelur sehingga tergolong ovipar.
  • Embrio berkembang di dalam telur dengan menggunakan kuning telur sebagai sumber makanannya.
  • Setelah menetas hewan ini akan menghisap susu dari rambut induknya, karena induk ini tidak memiliki puting susu.
  • Hewan ini digolongkan sebagai ordo Monotremata
  • Contohnya adalah platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan echidna.

METATHERIA
  • Kelompok Metatheria melahirkan anaknya saat embrio masih pada tahap awal sehingga masa kehamilannya singkat.
  • Contohnya kanguru merah, anaknya yang masih berukuran sebesar lebah madu dilahirkan 33 hari setelah fertilisasi.
  • Anak dalam tahap embrio tersebut dapat merangkak masuk ke dalam kantung induknya yang disebut marsupium.
  • Di dalam masupium embrio menyusu pada puting susu dan mengalami perkembangan selanjutunya.
  • Hewan ini digolongkan sebagai ordo Marsupialia atau hewan berkantung, contohnya adalah kanguru (Macropus sp.), koala (Phascolarctos cinereus), dan opposum (Pucadelphys andinus).

Kelompok Eutheria 

  • Kelompok Eutheria melahirkan anaknya yang telah menyelesaikan perkembangan embrioniknya di dalam rahim (uterus).
  • Embrio memperoleh nutrisi dari induknya melalui plasenta sehingga kelompok hewan ini disebut mammalia berplasenta.
Mammalia berplasenta / Eutheria meliputi berbagai macam ordo .
  1. Insectivora
  2. Chiroptera
  3. Lagomorpha
  4. Perissodactyla
  5. Artiodactyla
  6. Sirenia
  7. Proboscidea
  8. Cetacea
  9. Carnivora
  10. Rodentia
  11. Primata
Ordo Insectivora adalah kelompok mamalia pemakan serangga.contoh : Armadillo, Solenodon, Advark

Ordo Chiroptera adalah kelompok Mammalia yang memiliki selaput kulit membentang dari kaki depan, badan, dan kaki belakang.Struktur sayap untuk terbang ini merupakan modifikasi dari kaki depan yang ditunjang oleh empat jari. contoh kelelawar , sebagian besar hewan ini adalah hewan nokturnal, yaitu mencari makanan pada malam hari.

Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan buah-buahan dan vertebrata kecil seperti katak, tikus, dan burung.Jenis lain yaitu kelelawar vampir menghisap darah mammalia lain

Ordo Lagomorpha mencakup mammalia yang memiliki gigi seri seperti pahat, misalnya kelinci.Kaki belakang hewan ini lebih panjang daripada kaki depan.Struktur kaki ini berfungsi untuk melompat.

Ordo Perissodactyla mencakup mammalia berkuku pada jari yang berjumlah ganjil pada kakinya.Jika jari kakinya lebih dari satu jari tengahnya lebih besar daripada jari lain.Hewan ini merupakan pemakan tumbuhan atau herbivora.Contoh hewan ini adalah kuda (Equus caballus) yang berkuku satu, tapir (Tapirus indicus) dan badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang berkuku tiga.

Ordo Artiodactyla mencakup mammalia berkuku yang jarinya berjumlah genap pada masing-masing kakinya.Hewan ini juga herbivora.
Contohnya adalah kambing, domba (Ovis aries), babi (Sus sp.), rusa sambar (Cervus unicolor), dan jerapah (Giraffa camelopardalis), Sapi

Ordo Sirenia adalah mammalia herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip.Kelompok mammalia ini tidak memiliki kaki belakang.Ekor besar dan pipih horizontal yang juga berperan seperti dayung untuk berenang.Sirenia merupakan mammalia bertubuh besar tidak berambut.Rambut kasar hanya terdapat di bibirnya.Contoh sirenia adalah duyung atau dugong (Dugong dugong).

Ordo Proboscidea memiliki tubuh besar berotot serta belalai berotot.Hewan yang termasuk kelompok ini adalah gajah sumatera (Elephas maximus).Belalai gajah berfungsi seperti anggota badan kelima untuk mengambil makanan dan minum.Kulitnya longgar dan tebal.Gajah jantan memiliki gigi seri atas memanjang sebagai gading.

Ordo Cetacea hidup di laut dengan tubuh berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung dan tidak ada kaki belakang.Tubuhnya tidak berambut dan memiliki lapisan tebal lemak sebagai insulasi.Lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus), paus biru (Balaenoptera musculus), dan paus pembunuh (Orcinus orca) adalah mammalia yang termasuk Cetacea.

Ordo Carnivora adalah kelompok mammalia yang memiliki dan kuku yang tajam dan runcing untuk menangkap dan memakan mangsanya.Kelompok ini disebut juga pemakan daging.Mammalia yang termasuk carnivora adalah anjing (Canislupus familiaris), Kucing (Felis silvestris), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), singa (Panthera leo) dan anjing laut (Caniformia pinniped).



Ordo Rodentia memiliki gigi seri seperti pahat.Gigi serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di bawah.Ggi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus-menerus.Contoh rodentia adalah tupai, berang-berang, tikus,landak, dan mencit.

Ordo Primata memiliki ibu jari yang dapat disentuhkan ke jari lain, mata menghadap ke depan, korteks serebal berkembang baik.Kelompok primata adalah beruk (Macaca sp.), orang utan (pongo pygmaeus), dan lutung jawa (Trachypithecus auratus).Manuasi (homo sapiens) digolongkan dalam primata.

Peran Vertebrata bagi manusia
Vertebrata dimanfaat manusia dalam berbagai hal, misalnya sebagai berikut :

  • Sumber bahan makanan, misalnya daging, telur ayam, dan susu sapi
  • Sebagai bahan baku industri tekstil, misalnya pemanfaatan rambut domba untuk dijadikan wol
  • Sebagai objek penelitian, misalnya hewan mammalia tikus putih
  • Sebagai hewan peliharaan, misalnya anjing, kucing, kelinci atau burung.
  • Namum, beberapa jenis vertebrata ada yang merugikan manusia misalnya tikus.Tikus dapat menjadi hama tanaman pertanian.